" Sing me my lullaby ." Maka kau akan bernyanyi untukku. Seperti biasa. Seperti yang selalu kuminta. Sekali-dua kali, kau akan menggeleng, menyunggingkan cengir jahilmu sambil beralasan. Menyuruhku agar lekas tidur saja tanpa harus mendengar nyanyian yang kuinginkan. Lalu aku hanya akan tersenyum kecil, setengah arogan setengah mengejek sambil menuruti apa yang kau katakan, segera meraih bantal lalu berguling memunggungimu. Aku tahu, semua itu tak ada gunanya. Kau tetap akan bernyanyi. Lalu aku akan berbalik mencarimu. Seperti biasa. So when I ask you the same for now, I want you to sing it like you usually do. Aku tak mau ada air mata. Aku tak mau mendengar suaramu bergetar. Aku tak mau melihat wajah lelahmu bersedih hanya karena aku. Bukankah kita berdua sudah tahu? I'll go, and you'll stay for a little while. And then we'll meet again at last . Bukankah segalanya selalu berjalan seperti itu diantara kau dan aku? Selalu aku yang pergi. "I'm ...