Kalau ada yang teriak siang-siang, terutama kalau suaranya terdengar maskulin, itu pantas untuk dicari tahu sebab akibatnya.
Shinichi menengok, mencari tahu siapa yang berteriak frustasi seperti itu di siang bolong begini. Habis patah hatikah? Atau kesal karena pacarnya ditikung orang? HA. Baru juga masuk SMA udah kepo gini. Sudah punya basis fans cewek-cewek tersendiri. Yang namanya Shinichi Tsukishirou emang minta dikeroyok lalu digiring ke sawah rame-rame.
Lalu alis Shin kedut-kedutan. Pusing dan tidak mengerti melihat wajah anak baru di kelasnya adalah pelaku teriakan frustasi tadi. Yeah, anak yang sejak masuk beberapa hari lalu kerjanya cuma diam saja di kelas. Yang kehadirannya bikin geger seluruh sekolah, dan memancing gadis-gadis tambahan yang rajin mejeng di depan kelasnya hanya untuk melihat wajah si anak baru hari ini. Dan membuat nyaris seluruh anak laki-laki di kelasnya menebak-nebak bahwa si anak baru punya komplikasi. Hanya karena yang bersangkutan kerjanya mingkem dan duduk manis layaknya murid teladan.
Ia mengangkat bahu, lalu kembali melanjutkan permainan basketnya selama beberapa saat, sebelum yang lain kecapekan dan pergi untuk beli minum. Shin nitip, jelas. Males amat harus jalan beberapa meter hanya untuk membeli minum ketika kau bisa nitip dan menunggu. Nunggunya sambil main basket.
Ya sama aja bohong dong, Shinichi.
Matanya menangkap sosok si anak baru yang berjalan menyeberangi lapangan. Ia diam sebentar, menatap anak itu sampai yang bersangkutan merasa ditatapi. Lalu Shin nyengir lebar, berpikir sejenak untuk menyusun kalimat sederhana yang kira-kira bisa ia mengerti.
"Mau main?"
Ketika yang bersangkutan mengangguk, ia nyengir semakin lebar, lalu melempar bola basket yang tengah ia pegang ke arah si anak baru, "Shinichi desu. Shinichi Tsukishirou. Omae wa?"
Shin lupa namanya siapa, sori ya.
Shinichi menengok, mencari tahu siapa yang berteriak frustasi seperti itu di siang bolong begini. Habis patah hatikah? Atau kesal karena pacarnya ditikung orang? HA. Baru juga masuk SMA udah kepo gini. Sudah punya basis fans cewek-cewek tersendiri. Yang namanya Shinichi Tsukishirou emang minta dikeroyok lalu digiring ke sawah rame-rame.
Lalu alis Shin kedut-kedutan. Pusing dan tidak mengerti melihat wajah anak baru di kelasnya adalah pelaku teriakan frustasi tadi. Yeah, anak yang sejak masuk beberapa hari lalu kerjanya cuma diam saja di kelas. Yang kehadirannya bikin geger seluruh sekolah, dan memancing gadis-gadis tambahan yang rajin mejeng di depan kelasnya hanya untuk melihat wajah si anak baru hari ini. Dan membuat nyaris seluruh anak laki-laki di kelasnya menebak-nebak bahwa si anak baru punya komplikasi. Hanya karena yang bersangkutan kerjanya mingkem dan duduk manis layaknya murid teladan.
Ia mengangkat bahu, lalu kembali melanjutkan permainan basketnya selama beberapa saat, sebelum yang lain kecapekan dan pergi untuk beli minum. Shin nitip, jelas. Males amat harus jalan beberapa meter hanya untuk membeli minum ketika kau bisa nitip dan menunggu. Nunggunya sambil main basket.
Ya sama aja bohong dong, Shinichi.
Matanya menangkap sosok si anak baru yang berjalan menyeberangi lapangan. Ia diam sebentar, menatap anak itu sampai yang bersangkutan merasa ditatapi. Lalu Shin nyengir lebar, berpikir sejenak untuk menyusun kalimat sederhana yang kira-kira bisa ia mengerti.
"Mau main?"
Ketika yang bersangkutan mengangguk, ia nyengir semakin lebar, lalu melempar bola basket yang tengah ia pegang ke arah si anak baru, "Shinichi desu. Shinichi Tsukishirou. Omae wa?"
Shin lupa namanya siapa, sori ya.
Comments