Skip to main content

BYNNWYMM #8

Minta maaf ya harusnya?

"Kamu... marah ya?"

Ia mengangguk kecil dengan pipi digembungkan--trademark kalau Adri sedang dalam keadaan malu-malu-ngambek. Ia rasa perempuan manapun akan marah kalau diperlakukan seperti itu. Ia rasa. Adri terdiam, mendengar penjelasan Dims, pipi mengempis namun bibirnya masih mempertahankan mimik kesal, sedikit lebih maju dari posisi normalnya. Kau pikir ia akan menyerah dan luluh semudah itu?

"Soalnya aku... cintasamakamu."

Tepat sekali.

Mengangkat alis, kini Adri menatap Dims dengan sedikit tidak percaya, pipinya memerah dengan sendirinya. Yang namanya Atreiyu Mathivanan Dimitrovski Velasquez itu sepertinya tipe yang paling tidak pernah dan paling tidak mau bilang hal-hal mushy macam yang baru saja diucapkan itu. Ya bukannya Adri minta juga sih. Kalau mendadak ia ngomong begitu ke Adri, mungkin sudah ia tendang jauh-jauh ke bulan.

Lalu Adri refleks menahan ujung baju pemuda itu saat yang bersangkutan hendak pergi, katanya sih mau membiarkan ia istirahat dulu. Ya ya, istirahat mah gampang.

"Aku.........akujugamintamaaf. Aku nggak benci sama kamu kok. AkusayangDimskok...... terus.........."

Gulp.

"Akumaunikahsamakamu."

Comments

Popular posts from this blog

Dorks #2

Anaknya ngerti. Alhamdu? Hush. Agama siapa itu coba Shin. Shin memperhatikan anak baru yang mengaku namanya Dima--s? Dimasu? Lafal asing yang seumur hidup tak pernah ia dengar maupun ucapkan. Ia mengangkat alis, mengulang nama si anak baru, "Dima--su? Sorry, couldn't really catch that," ucapnya seketika, otomatis pakai bahasa Inggris. Ya kalau pakai bahasa Jepang nanti si anak baru nggak ngerti dong ah. Shin pinter banget sih. Lalu apa katanya? Fans Shin banyak? Itu sih, nggak perlu ada yang kasih tahu pun sejak pertama ia menginjakkan kaki di sekolah itu, ia sudah tahu. Kenapa lagi coba mendadak banyak kakak kelas perempuan merubung di luar jendela kelasnya? "Some of them are yours, I think," ia nyengir lebar, mendekati si Dimasu yang kini berdiri di tengah lapangan sambil mendribel bola, "Wanna play?" Ayo kita suguhi cewek-cewek itu dengan fanservice!

Her

Ia disana. Ia ada, ia bernapas. Ia disana. Tapi tak ada yang dilakukannya. Gadis itu menghela napas, menatap kosong ke arah layar putih—kosong, seperti pikirannya. Kau tahu, ia punya segalanya. Hidupnya seharusnya indah. Seharusnya sempurna. Ia punya keluarga—yang menyayanginya, yang mengerti dan mengayomi segala tingkah lakunya. Ia punya teman—bahkan sahabat. Ia masih punya mereka yang akan mencarinya bila ia hilang. Masih punya tiang untuk menopang. Ia punya kelebihan—dan ia tahu bahwa kelebihannya itu bermanfaat. Ia punya status, punya jabatan untuk digunakan. Kau lihat? Ia punya segalanya. Tapi terkadang, ia merasa hampa . Kehampaan yang bahkan tak bisa diisi dengan obrolan singkat, dengan kehangatan keluarganya, atau dengan tumpukan buku-buku yang menggunung di rumahnya (oh ya, ia juga punya itu). Bahkan terkadang ia menyesali hidupnya. Menyesali pilihan yang ia buat. She was a player. She knows that she’s doing pretty good at that. But she just couldn’t. Ia pernah bermimpi...

dorks #3

"Hah? Itu beneran nama lo?" Hotaru kan nama Jepang. Si Dimasu--Hotaru di depannya kan bukan orang Jepang. Baru pindah kesini, malah. Lagipula ya, kenapa harus Hotaru, coba. Imej cool yang sudah mulai terbangun di kepala Shin jadi hilang. Sekarang di kepalanya dipenuhi gambaran hutan di malam hari, dengan bola-bola cahaya kecil yang beterbangan. Wait, kenapa juga ia membayangkan imej si Hotaru? Lagipula, kelihatannya anak pindahan ini tidak sealim yang ia dan teman-temannya sangka. Shin kan sudah expert, jadi ia tahu kalau bertemu sesama expert. Seperti cengiran yang sengaja dilempar dengan lirikan kecil ke arah cewek-cewek. Dan mata yang berkilat-kilat bandel. Sering sekali ia lihat pada Haruki. Maupun dirinya sendiri. Ia menangkap bola yang dilempar Hotaru sambil nyengir bandel, sengaja bermain-main dengan memutar-mutar bolanya dengan satu jari. Cek reaksi, ceritanya. Tuh kan, langsung heboh semua. Score one! "Yuk, main." (feel Shin gw.....)